Survey Pengukuran
Survey adalah suatu pekerjaan pengukuran tanah
dilapangan untuk mendapatkan data fisik serta gambaran keadaan permukaan bumi
yang akan digambarkan dalam bentuk peta atau dalam bentuk lainnya.
Dalam
pekerjaan ukur wilayah meliputi pekerjaan – pekerjaan pengukuran jarak,
pengukuran sudut atau arah, pengukuran beda tinggi, pengukuran topografi serta
menghitung luas.
a. pengukuran jarak
pengukuran jarak adalah
pengukuran jarak antara dua titik, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung. Pengukuran jarak ini merupakan dasar dari seluruh pengukuran tanah, (
yufrijal away, 1990 ).
Menurut Zainal Arifin ( 2010 ), Pengkuran
jarak merupakan basis yang penting guna penentuan posisi dan beda tinggi
titik-titik di lapangan.
Pengukuran jarak yang
umum digunakan ada dua metode yaitu pengukuran secara kira – kira dan
pengukuran secara teliti. Pengukuran secara kira – kira seperti pengukuran
jarak dengan menggunakan langkah ( pacing ), pengukuran jarak dengan langkah
ini dilakukan bila hasil pengukuran jarak yang dikehendaki cukup mendekati
kebenaran yang sebenarnya dengan kata lain tidak diperlukan betul ketelitian
yang tinggi terhadap hasil pengukuran tersebut. Sedangkan pengukuran jarak
secara teliti dapat menggunakan alat ukur yang sering digunakan untuk
pengukuran jarak antara lain : rantai ukur ( chain ), pita ukur, odometer,
stadia, geodimeter, dan tellulometer.
Faktor penting dalam
pengukuran jarak horizontal antara dua titik adalah jarak horizontal, tetapi
jika kedua titi tersebut berbeda elevasinya adalah panjang garis horizontal
antara unting – unting kedua titik pengukuran. Untuk menentukan jarak datar
antara satu titik dengan titik yang lainnya dapat ditentukan dengan rumus bila
pengukuran jarak menggunakan alat stadia. Adapun rumus untuk
mencari jarak adalah :
S = ( ba –
bb ) x 100
Dimana,
S : Jarak datar ( meter )
ba : Bacaan benang atas ( meter )
bb : Bacaan benang bawah ( meter )
b. pengukuran sudut
pengukuran
sudut adalah mengukur sudut yang berbentuk antara satu titik dengan dua titik
lainnya atau lebih, yang dibidikkan pada titik tersebut dan pengukuran, dan
pengukuran sudut dilakukan dengan beberapa metoda yaitu metoda sinus, membuat
siku dengan pita ukur, metoda tangen, metode tali busur.
Untuk
menentukan sudut secara praktis dapat digunakan alat stadia seperti theodolit,
dimana sudut yang akan di ukur langsung dapat dibaca baik sudut vertikal maupun
sudut horizontal dan untuk memudahkan dalam menentukan arah dan sudut dapat
digunakan kompas. Sudut yang di ukur dalam pengukuran wilayah digolongkan
sebagai sudut horizontal dan susut vertikal, tergantung kepada bidang datar
(level suface) dimana sudut tersebut diukur. Pekerjaan pengukuran sudut dan
arah bertujuan untuk menentukan lokasi titik – titik yang berorientasi dari
garis – garis.
c. pengukuran beda tinggi
pengukuran
beda tinggi adalah pekerjaan pengukuran jarak vertikal untuk menentukan beda
tinggi ( elevasi ) dari dua titik, sedangkan yang dimaksud denganbeda tinggi
antara dua titik adalah jarak vertikal antara dua bidang datar dimana kedua
titik tersebut terletak.
Dalam
pengukuran beda tinggi ada beberapa metode yang dapat digunakan antara lain
metoda pengukuran beda tinggi trigonometrik, barometer dan metoda langsung.
Pengukuran beda tinggi secara langsung dilapangan dengan menggunakan alat
stadia seperti dumpy level, theodolit. Untuk mencari atau menentukan beda
elevasi suatu titik dapat dicari dengan kesamaan
Beda
elevasi = ∑ BS - ∑ FS
Dimana,
∑ BS = Back sight atau bidikan belakang
∑
FS = Fore sight atau bidikan depan
Survey Pengukuran
Reviewed by Ginting free Blog
on
13.33
Rating:
Tidak ada komentar: