Analisis Kimia Tanah ( Kadar Air, Daya Hantar, dan pH Tanah )
Analisis Kimia Tanah |
Berikut teknik analisis kimia tanah :
1. Persiapan contoh di laboratorium
Pencatatan contoh
- Ambil Contoh tanah dari lapangan.
- Tanah harus disertai kelengkapan surat permintaan analisis berisi jenis analisis yang diperlukan dan daftar contoh, diterima oleh administrasi laboratorium.
- Pencatatan nomor permintaan analisis didalam buku administrasi (jumlah dan nomor contoh).
- Pembuatan nomor laboratorium setiap contoh yang ditulis pula pada label karton.
- Pembuatan laporan hasil analisis yang telah selesai dikerjakan didalam administrasi laboratorium.
- Dokumentasikan surat permintaan dan daftar hasil analisis.
Pengeringan
- Contoh tanah disebarkan merata di atas tampah dialasi kertas sampul. Beri label karton yang berisi nomor laboratorium pada tiap contoh yang diselipkan di bawah kertas.
- Pembersihan sisa-sisa tanaman, akar-akar, kerikil dan kotoran lain.
- Penyeragaman bentuk tanah dengan cara melakukan pemecahan bongkahan besar menjadi kecil menggunakan tangan.
- Setelah selesai selanjutnya melakukan penyimpanan contoh sampel tanah pada rak di ruangan khusus bebas kontaminan (terlindung dari sinar matahari) atau dapat juga langsung dimasukkan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 40 derjat celcius.
Penumbukan/pengayakan
Penyiapan contoh-contoh tanah dengan ukuran partikel < 2 mm dan < 0,5 mm disediakan dengan cara sebagai berikut:
- Penumbukan Contoh tanah pada mesin giling atau lumpang porselen kemudian diayak dengan ayakan (ukuran lubang ayakan sebesar 2 mm).
- Simpan contoh tanah tersebut kedalam botol yang sudah diberi nomor contoh.
- dan Pada Contoh <2 mm dilakukan pengambilan lagi contoh tanah ukuran < 0,5 mm kemudia digerus atau digiling dan diayak dengan ayakan berukuran 0,5 mm. Lumpang, ayakan dan alat-alat lainnya harus keadaan bersih sebelum dipakai untuk contoh berikutnya.
Penyimpanan
penyimpanan contoh tanah yang akan dianalisis didalam ruang contoh yang berdekatan dengan ruang timbang. hal ini bertujuan agar untuk jangka waktu tertentu memudahkan bila diperlukan pengulangan analisis tanah.
2. Penetapan kadar air kering mutlak
Dasar penetapan
Contoh tanah dipanaskan pada suhu 105 derajat celcius dalam kurung waktu selama 3 jam. bertujuan untuk menghilangkan air pada tanah. Sebelum dan setelah melakukan pengeringan kadar air dari contoh diketahui dan dicatat sehingga didapati perbedaan bobot contoh sebelum dan setelah dikeringkan. Faktor koreksi kelembapan dihitung dari kadar air contoh.
Contoh tanah dipanaskan pada suhu 105 derajat celcius dalam kurung waktu selama 3 jam. bertujuan untuk menghilangkan air pada tanah. Sebelum dan setelah melakukan pengeringan kadar air dari contoh diketahui dan dicatat sehingga didapati perbedaan bobot contoh sebelum dan setelah dikeringkan. Faktor koreksi kelembapan dihitung dari kadar air contoh.
Peralatan
- Pinggan aluminium
- Penjepit tahan karat
- Oven
- Eksikator
- Neraca analitik ketelitian 3 desimal
Cara kerja
- Pinggan alumunium terlebih dahulu ditimbang.
- Contoh tanah kering udara dalam pinggan aluminium Timbang sebanyak 5,000 g.
- Kemudian dilakukan pengeringan di dalam oven pada suhu 105 derajat Celcius selama 3 jam.
- Angkat pinggan dengan penjepit dan masukkan ke dalam eksikator.
- Setelah contoh tanah dingin kemudian timbang.
- Maka Bobot yang hilang adalah bobot air tanah.
Perhitungan
Kadar Air (%) = (kehilangan bobot / bobot contoh) x 100
Faktor koreksi kadar air (fk) = 100 / (100 – kadar air)
3. Penetapan daya hantar listrik
Dasar penetapan
Nilai daya hantar listrik (DHL) mencerminkan kadar garam yang terlarut dS/M. Peningkatan konsentrasi garam yang terlarut akan menaikkan nilai DHL larutan yang diukur oleh alat menggunakan elektrode platina.
Peralatan
- Neraca analitik
- Botol kocok 100 ml
- Dispenser 50 ml/gelas ukur
- Mesin pengocok
- Labu semprot 500 ml
- Konduktometer dengan sel platina Pereaksi
- Air bebas ion yang bebas CO2. Masak Air bebas ion samapai mendidih dan dinginkan sebelum digunakan untuk membuat semua pereaksi penetapan DHL.
- Larutan baku NaCl 0,010 M atau KCl 0,010 M. Larutan ini memiliki daya hantar listrik sebesar 1.413 μS cm-1. Timbang 0,5844 g NaCl p.a. yang telah dikeringkan pada 105 oC selama 2 jam atau 0,7455 g KCl p.a. yang telah dikeringkan pada 110 oC selama 2 jam.Masukan ke dalam labu ukur 1 l, larutkan dengan air bebas ion hingga 1 l.
Cara kerja
- Timbang 10,00 g contoh tanah ke dalam botol kocok, tambahkan 50 ml air bebas ion. Kocok dengan mesin pengocok selama 30 menit.
- Pengukuran DHL suspensi tanah dengan alat konduktometer yang sebelumnya telah dikalibrasi menggunakan larutan baku NaCl. Setiap akan melakukan kalibrasi dan mengukur contoh elektrode dicuci dan dikeringkan dengan tisu.
- Pelaporan Nilai DHL menggunakan satuan dS m-1 menggunakan 3 desimal.
Catatan:
- Prosedur di atas menggunakan rasio 1:5
- Rasio dapat berubah sesuai jenis contoh dan permintaan
- 1 dS m-1 = 1 mS cm-1 = 1mmhos cm-1 = 1000 μS cm-1 = 1000 μmhos cm-1
Dasar penetapan
Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah, yang dinyatakan sebagai –log[H+]. Peningkatan konsentrasi H+ menaikkan potensial larutan yang diukur oleh alat dan dikonversi dalam skala pH. Elektrode gelas sebagai elektrode pilihan khusus H+yang hanya dapat mengukur potensial yang disebabkan kenaikan konsentrasi H+. Potensial yang timbul diukur berdasarkan potensial elektrode pembanding (kalomel atau AgCl). Biasanya digunakan satu elektrode yang sudah terdiri atas elektrode pembanding dan elektrode gelas (elektrode kombinasi). kemasaman aktif (aktual) dinyatakan dengan Konsentrasi H+ yang diekstrak dengan air sedangkan kemasaman cadangan (potensial) dinyatakan dengan pengekstrak KCl 1 N.
- Neraca analitik
- Botol kocok 100 ml
- Dispenser 50 ml gelas ukur-1
- Mesin pengocok
- Labu semprot 500 ml
- pH meter
Pereaksi
- Air bebas ion
- Larutan buffer pH 7,0 dan pH 4,0
- KCl 1 M Larutkan 74,5 g KCl p.a. dengan air bebas ion hingga 1 l.
Sumber : Balittanah.litbang.pertanian
Analisis Kimia Tanah ( Kadar Air, Daya Hantar, dan pH Tanah )
Reviewed by Unknown
on
01.17
Rating:
Tidak ada komentar: