Pengertian Bahan organik dan bakteri pengolah

Bahan Organik
Bahan organik merupakan faktor penting dalam proses dekomposisi. Sumber bahan organik bisa berasal dari perairan itu sendiri (autochthonous) maupun disuplai dari ekosistem lain (allochthonous). Bahan-bahan organik di air hadir dalam bentuk makluk hidup dan sisa-sisa organisme (bangkai, humus, debris, dan detritus) baik dalam ukuran partikel besar, kecil dan terlarut. Bahan organik dalam bentuk partikel biasanya dikenal dengan istilah POM (Particulate Organic Matter) sedangkan yang terlarut dikenal dengan DOM (Dissolved Organic Matter). Partikel-partikel besar umumnya dimakan oleh hewan-hewan besar sepert ikan, udang, moluska dan sebagainya, sedangkan hewan-hewan filter feeder memakan partikel-partikel berukuran kecil. Dekomposer seperti bakteri memanfaatkan bahan organik dalam bentuk terlarut. Input allochthonous datang sebagai campuran dari POM dan DOM. Sesuai dengan namanya POM hadir dalam bentuk partikel tersuspensi dan termasuk didalamnya adalah fitoplankton dan bakteri, tetapi unsur utamanya adalah apa yang kita sebut sebagai detritus yaitu sebuah kata yang mencakup bermacam-macam substansi dan mikroorganisme yang biasanya berhubungan dengan bahan organik mati. (Wilson, 1988). DOM adalah bahan organik terlarut yang sebagian merupakan produk proses dekomposisi dari POM. Secara operasional DOM didefinisikan sebagai bahan organik yang dapat melewati saringan yang memiliki pori yang sangat kecil yaitu 0.5μm atau kurang dari itu (Saunder,1980). Bahan organik baik yang berasal dari perairan itu sendiri (autochthonous) maupun yang disuplai dari ekosistem lain (allochthonous) akan mengalami dekomposisi oleh dekomposer seperti bakteri atau jamur. Hasil proses dekomposisi ini berupa nutrien anorganik yang selanjutnya dimanfaatkan oleh tumbuhan dan dirubahnya kembali menjadi bahan organik sebagai produksi primer, melalui proses fotosintesis. Melalui proses jaring-jaring makanan bahan organik ini akan diubah kembali menjadi nutrien anorganik. Siklus ini berlangsung terus-menerus sepanjang tidak ada penghambatan terhadap proses-proses yang terjadi.
Bakteri 
Bakteri merupakan agen utama proses dekomposisi selain beberapa jenis jamur/fungi. Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen, kita mengenal dua jenis bakteri yaitu bakteri aerobik dan bakteri anaerobik. Moriber (1974) menyatakan bahwa bakteri aerobik tumbuh pada kondisi tersedia oksigen bebas (molekul-molekul O2). Bakteri ini memainkan peranan penting dalam pengolahan air yang mengandung limbah organik, karena mereka mampu mengoksidasi limbah organik ini melalui proses yang disebut oksidasi aerobik. Bila O2 tidak ada dalam air, bakteri aerobik akan mati. Dilain fihak bakteri anaerobik tidak dapat tumbuh atau membelah diri jika ada oksigen bebas. Pada beberapa kasus, oksigen bebas bersifat toksik bagi jenis bakteri anaerob dan dapat hidup hanya pada lingkungan bebas oksigen, bakteri tersebut membutuhkan oksigen dalam bentuk selain oksigen bebas dan hal ini diperoleh melalui pemecahan senyawa-senyawa kimia yang mengandung oksigen. Pada proses reproduksi bakteri terdapat mekanisme keseimbangan antara reproduksi bakteri dengan keberadaan oksigen dan bahan organik atau nutrisinya. Proses reproduksinya dengan membelah diri dari satu sel menjadi dua sel dan seterusnya secara eksponensial, dibatasi oleh kondisi oksigen dan bahan organik, sehingga laju nyapun terhambat atau bahkan terhenti.
Pengertian Bahan organik dan bakteri pengolah Pengertian Bahan organik dan bakteri pengolah Reviewed by Ginting free Blog on 23.07 Rating: 5

Tidak ada komentar:

loading...
Diberdayakan oleh Blogger.